Kisah Hikmah: Pertemuan Yang Menyadarkan

Kisah yang akan kita ambil hikmahnya kali ini
tentang suatu pertemuan yang menyadarkan seseorang
penuntut ilmu yang bernama Sadi.

Musim dingin telah hadir dan Sadi pun
menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswa
Suatu hari, Sadi pulang dari kampus
tanpa memakai jaket dan sepatu yang lumrah
dipakai pada musim dingin.

Sadi yang kedinginan saat itu
berhenti di sebuah mesjid untuk solat ashar

Sesampainya Di Mesjid.
Sadi langsung menuju tempat wudhu

semua orang yang sembahyang di mesjid itu
tampak begitu akrab dengan Sadi.
Sebelum Mengambil Air wudhu, Sadi melihat
sepatunya yang kotor begitu pula kaus kakinya
yang sudah tidak enak dilihat lagi, dengan kesal
sadi melempar sepatunya di samping rak sepatu mesjid

Tidak disangka, sadi melihat seorang Pak tua
disampingnya sedang berwudhu, pak tua
yang hanya memiliki satu kaki itu pun terlihat
begitu tenang mengambil air wudhu
seperti tidak ada yang lain dari dirinya.

Sadi yang melihat itu merasa begitu malu
malu kepada diri sendiri dan kepada Allah SWT
karena selama ini Sadi sering sekali mengeluh
dan merasa bahwa dialah orang yang paling menderita
di dunia ini.

Betapa tidak, Sadi yang khawatir
dengan sepatu kotornya saja
hanya bisa marah dan kesal.
Sedangkan Pak tua itu tampak
begitu tenang dan  nyaman
terhadap kondiisinya yang seperti itu

Mungkin saja Pak tua itu mempunyai banyak uang
untuk membeli sepatu, Tapi uang bukanlah
segalanya dalam hidup ini.
karena seberapa banyak pun uang
yang dimiliki seseorang
tidak akan mampu membeli nikmat
mempunyai anggota tubuh kita
yang lengkap ini.

Sahabat..

Terkadang pertemuan kita kepada seseorang
adalah cara Allah SWT memberi kita pelajaran
agar kita bisa sadar bahwa di dunia ini
masih banyak orang yang tidak seberuntung kita
kadang kita mengeluh dan merasa paling sengsara
padahal itu hanya sebatas ujian kehidupan
yang seiring berjalannya waktu akan berganti
dengan kebahagiaan.

Mari kita sama-sama menjadi orang yang qonaah
atau merasa puas dengan nikmat yang Allah beri
puas bukan dalam konotasi negatif
tapi dalam bentuk yang positif
sehingga kita tidak menjadi orang
yang menghalalkan segala cara
hanya untuk satu tujuan
yang tidak begitu berarti.

Rasulullah SAW bersabda,
" Dan Jadilah kamu orang yang Qonaah.
maka, kamu kan menjadi orang yang paling bersyukur"

HR Ibn Majah